Yanda, aku pergi.
Bukan untuk menyakitimu sebenarnya, tapi untuk menyakiti aku.
Aku berhak menerima.
Aku berhak menghadapinya sendirian.
Aku ingin sendiri.
Sendiri mengalahkan kerasku,
Mengalahkan egoku yang seperti raja,
Yang menjadikan aku seorang ksatria tak berwatak dan tak bermasa depan.
Aku tidak ingin tidur,
Tak berani juga untuk menutup mata.
Aku hanya memandang tembok yang berdiri kokoh.
Aku akan terus memeluk diriku hingga aku kehilangan keseimbangan.
Aku butuh gravitasi.
Aku butuh hujan.
Aku butuh bintang.
Aku butuh keajaiban.
Aku akan berhenti menatapmu.
Aku tidak akan bergetar.
Semua untuk kebaikan kamu,
Meskipun itu adalah pernyataan yang tolol.
Yanda,
Aku butuh air.
Air mata.
Bukan untuk menyakitimu sebenarnya, tapi untuk menyakiti aku.
Aku berhak menerima.
Aku berhak menghadapinya sendirian.
Aku ingin sendiri.
Sendiri mengalahkan kerasku,
Mengalahkan egoku yang seperti raja,
Yang menjadikan aku seorang ksatria tak berwatak dan tak bermasa depan.
Aku tidak ingin tidur,
Tak berani juga untuk menutup mata.
Aku hanya memandang tembok yang berdiri kokoh.
Aku akan terus memeluk diriku hingga aku kehilangan keseimbangan.
Aku butuh gravitasi.
Aku butuh hujan.
Aku butuh bintang.
Aku butuh keajaiban.
Aku akan berhenti menatapmu.
Aku tidak akan bergetar.
Semua untuk kebaikan kamu,
Meskipun itu adalah pernyataan yang tolol.
Yanda,
Aku butuh air.
Air mata.
saya menunggu nama nanda. hehehe....
ReplyDeletega ada Nand haha
ReplyDeletemakanya di tunggu... :P
ReplyDeleteinsya Allah :)
ReplyDelete