Sunday, April 15, 2012

Stars In Still Waters.


Aku tidak meminta untuk mengingat.
Aku hanya menulis, dan meluapkan perasaan disini.

Kita pernah bernafas bersama.
Jantung kita pernah berdenyut bersama.
Mata melihat mata, tangan menggenggam tangan.
Senyum dan air mata, jadi satu.

Tidak ada yang berbeda dengan yang sekarang.
Hanya pedih yang membedakan.
Kita masih bernafas bersama, detak jantung kita masih berdenyut bersama.
Karena sesuatu yang tidak bisa hilang begitu saja.

Bahagiamu adalah kebahagiaanku.
Banggamu adalah kebanggaanku.
Ketika matamu melihat, mataku juga melihat.
Dan ketika kamu menoleh, kita saling menatap.

Kita pernah jadi satu.
Kita pernah ditampar oleh waktu, oleh kenyataan.
Kita menangis, kita tertawa.
Kita berusaha, hingga kita lelah.

Kelemahan kita sama, aku dan kamu.
Lihat, lebih dekat, dan rasakan.
Kita hancur.
Kita sedang berbohong.

Kita sedang memaksakan diri hingga beban yang kita paksa menjadi semakin berat.
Semakin menyakitkan.
Kenapa?
Buatlah indah.

Batinku dan batinmu berteriak kata-kata yang sama.
Kita sama, sangat sama.
Hanya keadaan yang membedakan.
Tapi bukan keadaan yang menentukan.

Keyakinanku bicara.
Bahwa suatu saat nanti, entah kapan
Aku dan kamu,
Akan jadi satu.




Selamanya.

No comments:

Post a Comment

Says